PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Published Juli 2, 2013 by noviaekasaputrii

LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

TOPIK : PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

OLEH
Nama : Novia Eka Saputri
NIM : ACC 112 022
Kelompok : VII (Tujuh)
Praktikum Ke : I (Satu)
Hari/Tanggal : Senin,01 Oktober 2012
Asisten Praktikum : Nurul Rahayu Kamurba, S. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2013
JUDUL PERCOBAAN
Pengenalan Alat-alat Laboratorium

TUJUAN PERCOBAAN
Memperkenalkan dan mengetahui alat pembakar gas dan alat gelas (alat-alat yang ada didalam laboratorium) beserta fungsinya dalam praktikum kimia

DASAR TEORI
Praktik di laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Dalam memulai praktik di laboratorium kita harus mengenal dan memahami cara pengunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam laboratorium kimia beserta menerpkan di laboratorium.
Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan mengembangkan aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta wajib bekerja sama antar mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan.
Laboratorium merupakan tempat yang memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana sampai kepada alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa,platina, logam, dan lain-lain. Alat tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.
Dalam praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah satu hal yang penting. Dimana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika percobaan dilakukan di tempat yang terkontaminasi. Selain itu, dalam hal kerapian juga hendaknya mencakup pemeliharaan perabot-perabot laboratorium.
Di dalam laboratorium supaya tidak terjadi kecelakaan dan kesalahan dalam praktikum, maka perlu adanya aturandan persiapan teknik keja serta pengenalan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Serta hal yang utama adalah berhati-hati dalam melaksanakan praktikum.
Dalam praktikum kimia, ada empat bagian yaitu pengenalan alat gelas, pembakaran, penyaringan, dan titrasi.
Pengenalan Alat Gelas
Dalam pengenalan alat gelas ada beberapa alat yang ada di laboratorium yang digunakan untuk praktikum, antara lain:
Gelas wadah
Gelas wadah ini digunakan sebagia wadah pereaksi yang dibedakan oleh warnanya yaitu botol berwarna gelap untuk zat yang tidak tahan cahaya matahari, oksidasi, atau lainnya botol tak berwarna.
Tabung Reaksi
Tabung reaksi tetrbuat dari gelas dan dapat dipanaskan, terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit, jika dilakukan pengocokan ke samping tabung tidak boleh diisi lebi setengahnya. Jika dilakukan pemanasan, ahrus dilakukan dengan hati-hati, tabung dipegang miring.
Gelas Piala/ Gelas bekker
Gelas piala digunakan sebagai tempat larutan dan dipakai juga untuk memanaskan larutan zat-zat kimia. Menguapkan pelarut untuk memekatkan, alat ini bukan alat penngukur(walaupun volume kira-kira).
Erlenmeyer
Digunkan untuk tempat zat yang akan dititrasi. Boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan. Alat ini bukan alat pengukur.
Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ukur mempunyai skala dan memiliki bermacam-macam ukuran. Ada ukuran 15 ml, 100 ml, 250 ml, sampai 1500 ml. Tapi, gelas ukur ini tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/ pelarut dalam kondisi panas.
Labu Ukur
Labu ukur terbuat dari gelas dengan bermacam-macam ukuran. Labu ukur digunakan untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya.
Pipet Gondok
Pipet gondok terbuat dari gelas dengan bagian tengahnya membesar dan ujungnya meruncing. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan tepat.
Pipet Mohr
Pipet mohr dibubuhi skala sangat mirip buret.
Buret
Buret terbuat dari gelas berskala dan mempunyai kran. Dipakai untuk titrasi. Zat yang digunakan untuk mentitrasi ditempatkan dalam buret dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
Pengaduk Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia ketika melakukan reaksi-reaksi kimia. Digunakan juga untuk membantu pada saat menuangkan cairan dalam proses penyaringan.
Gelas Arloji
Gelas arloji terbuat dari gelas kaca, dan berfungsi untuk mennimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan.
Corong
Biasanya terbuat dari gelas kaca, digunakan untuk membantu memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit seperti botol, labu ukur, dan lain-lain.
Botol Semprot
Botol semprot berfungsi untuk membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat penyimpanan air.
Eksikator
Digunakan untuk menyimpan zat-zat supaya tetap kering atau untuk mengeringkan zat.
Pembakaran
Alat-alat yang digunakan dalam pemanasan adalah pembakar gas, kaki tiga, segitiga porselin, kasa gegep, penangas air, dan alat-alat porselin.
Pembakar Gas
Pada alat pembakar gas memiliki beberapa bagian yaitu terdiri dari:
Pipa pemasukan gas
Lubang pemasukan udara
Pipa pencampuran gas dan udara
Dengan mengatur pipanya, gas dan udara dapat diubah-ubah. Pembakaran gas ini berguna untuk pemanasan zat dengan menggunakan udara dan gas.
Kaki tiga
Kaki tiga digunakan utnuk tungku, dimana diatasnya terletak wadah tempat-tempat bahan yang dipanaskan, diantara ketiga kakinya tempat api untuk memanaskan.
Segitiga Porselin
Segitiga porselin digunakan sebagai alat penompag tempat bahan yang akan dipanaskan diatas kaki tiga.
Kasa
Kasa digunakan sebagai alat perata panas, sehingga pemanasan zat dalam wadah akan menyeluruh.
Gegep(Penjepit)
Gegep digunakan sebagia alat pembantu pengambilan alat-alat yang tidak boleh diambil dengan tangan.
Penagas Air
Digunakan untuk pemanas air dengan menggunakan uap air.
Cawan Porselin(Crucible)
Berfungsi untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring. Serta utnuk menguraikan endapan dalam gravimetri sehingga menjadi bentuk yang stabil.
Pinggan Porselin
Dipergunakan untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan mengkristalkan zat utnuk menyublim zat.
Pembakaran biasanya di lakukan ketika praktikum tentang kalor dan masih banyak lagi.
Penyaringan
Menyaring adalah cara untuk memisahkan suaatu endapan dari suatu endapan dari suatu larutan. Dalam percobaan ini akan disaring PbSO4, yang dibuat dengan mereaksikan H2SO4 dengan Pb Asetat. Didalam penyaringan ini juga ada alat-alat yang digunakan seperti corong, gelas erlenmeyer, kertas saring, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung, cawan porselin, gelas ukur, botol semprot, dan keranjang. Dalam waktu penyaringan, harus berhati-hati karena alat dan bahan jangan sampai rusak. Apabila bahan yang digunakan terkena tangan bisa terjadi gatal-gatal pada bagian tubuh yang terkena.
Titrasi
Titrasi adalah salah satu cara analisis yang sering dilaksanakan dalam analisi kuantitatif. Larutan yang dietahui onsentrasinya disebutlarutan standar. Biasanya dimasukkan dalam buret sebagai penitrasi(titran). Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya ditempatkan dalam erlenmeyer dan disebut juga sebagai zat yang dititrasi. Dalam praktikum, untuk melakukan titrasi ada beberapa alat yang perlu diketahui seperti klem, statif, buret, dan erlenmeyer. Selain itu juga dalam penggunaanya kita harus berhati-hati. Istilah titrasi menyangkut proses untuk mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen.

ALAT DAN BAHAN
Alat
No. Nama Alat Ukuran/Volume Jumlah
1 Gelas Kimia 50ml, 100ml, 150ml, 500 ml 4
2 Gelas Ukur 15ml, 100ml, 250ml, 1500ml 4
3 Erlenmeyer 50ml, 100ml, 250ml, 500ml 4
4 Labu Alas Bulat 50ml, 100ml, 250ml, 500ml 4
5 Botol Reagen – 1
6 Kaca arloji – 1
7 Tabung Reaksi 10ml, 20ml,25ml 3
8. Corong Pisah – 1
9 Pipet Tetes 1ml, 2ml, 10ml 3
10 Spatula – 1
11 Pipet Mohr 50ml 1
12 Pipet Berskala 5ml, 10ml, 15ml, 50ml 4
13 Bola Hisap (karet) – 1
14 Kaki Tiga – 1
15 Kasa – 1
16 Spiritus – 1
17 Pinggan Porselin – 1
18 Alat Penangas – 1
19 Stir – 1
20 Corong – 1
21 Kertas Saring – 1
22 Rak Tabung – 1
23 Cawan Porselin – 1
24 Botol Semprot – 1
25 Keranjang – 1
26 Klem – 1
27 Statif – 1
28 Buret 10ml, 50ml 2
29 Gegep – 1
30 Sikat Tabung – 1

Bahan
No. Nama Bahan Rumus Kimia Jumlah Konsentrasi
1 Timbal Asetat Pb(CH3COOH)2 5ml 0,1 M
2 Asam Sulfat H2SO4 5ml 0,1 M
3 Aquades H2O Secukupnya –
4 Kalium Permanganat KMNO4 Secukupnya 0,1 M

PROSEDUR KERJA
Penyaringan
Diambil 5ml larutan Pb Asetat (Pb(CH3COOH)2) 0,1 M dalam tabung reaksi, ditmabahkan 5ml H2SO4 (Asam Sulfat) 0,1M. Kemudian diamatai endapan yang terjadi. Dicatat warna endapan.
Diambil kertas saring dan ditimbang dengan neraca analitik. Kertas saring dilipat menjadi ¼ lingkaran.
Dimasukan kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan dibasahi sedikit dengan aquades hingga melekat pada dinding gelasnya.
Dipasanglah corong yang berkertas saring itu diatas erlenmeyer untuk menampung filtrat/cairan cucian.
Dituangkan larutan yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang sudah berkertas saring tadi, dilakukan sampai semua endapan mengendap dikertas saring. Jika ditabung reaksi masih ada endapan, dituang air yang kita tampung tadi kedalam erlenmeyer kedalam tabung reaksi sampai tidak ada lagi endapan yang tersisa. Kemudian, dioven kertas saring dan endapannya sampai kering. Terakhir ditimbang kembali kertas saring dan endapan.

Titrasi
Diisilah buret dengan akuades pada sembarang angka, dibacalah minikus awalnya. Kemudian, dikeluarkan cairan dengan lambat sampai beberapa mililiter.
Lihat miniskusnya. Ditunggu beberapa menit, dan dilihat miniskusnya lagi. Dihitung volume air yang keluar. Diisi lagi, baca miniskus awalnya. Keluarkan dengan cepat, dibaca miniskusnya. Ditunggu beberapa menit, baca lagi miniskusnya.(Adakah perbedaan penurunan dengan cepat dan lambat)

HASIL PENGAMATAN
Pengenalan Alat Gelas
No. Nama Alat Kegunaan
1 Gelas Kimia Sebagai tempat larutan dan dipakai juga untuk memanaskan laruutan zat-zat kimia, menguapkan pelarut untuk memekatkan
2 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair
3 Labu Alas Bulat Untuk tempat pemisahan zat dan tempat reaksi tertentu
4 Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi
5 Botol Reagen Wadah untuk menyimpan zat-zat
6 Kaca Arloji Untuk menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan
7 Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit dan tempat untuk meletakkan larutan sementara
8 Corong Pisah Untuk memisahkan cairan pada zat cair pada proses kromotografi
9 Pipet Tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit dan untuk memindahkan cairan/larutan dalam satuan tetes
10 Spatula Untuk mengaduk suatu campuran atau larutanzat-zat kimia ketika melakukan reaksi-reaksi kimia
11 Pipet Mohr Untuk mengukur volume larutan lebih cepat daripada
12 Pipet Berskala Untuk mengambil zat yang sangat banyak, utnuk mengukur volume larutan dengan ketelitian 1ml-10ml, untuk mengukur volume zat tertentu
13 Bola Hisap Alat yang digunakan untuk menghisap larutan dari botol tempat larutan melalui atau dengan pipet volumerik.

Pembakaran
No. Nama Alat Kegunaan
1 Kaki Tiga Sebagai tungku pada saat pemanasan
2 Kasa Untuk alas/pelapis tungku sewaktu proses pemanasan(alat perata panas)
3 Spiritus Bahan bakar untuk alat pemanas/pembakar zat atau larutan
4 Pinggan Porselin Untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan mengkristal zat dan untuk menyublimkan zat
5 Cawan Porselin Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravimetri sehingga menjadi bentuk yang stabil
6 Alat Penangas Sebagai pemanas zat
7 Stir Sebagai alat alat pengaduk. Pada saat menggunakan penangas, stir akan mengaduk secara otomatis saat tombol maxing diputar karena adanya gaya magnet yang bekerja
8 Gelas Kimia Untuk memanaskan air/melarutkan suatu zat. Gelas kimia yang dipakai merek pirex karena tahan panas

Penyaringan
No. Nama Alat Kegunaan
1 Corong Berfungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya seperti botol, labu ukur, buret, dan sebagainya
2 Gelas Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi. Selain itu juga bisa sebagai tempat untuk proses filtrasi
3 Kertas saring Berfungsi untuk menyaring larutan
4 Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit dan tempat untuk meletakan larutann sementara
5 Pipet Tetes Digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah atau volume sedikit
6 Rak Tabung Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
7 Cawan Porselin Digunakan untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi
8 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair
9 Botol Semprot Membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat penyimpanan air
10 Keranjang Tempat untuk menyimpan alat-alat praktikum

Cara Kerja :
Ambil 5ml larutan Pb Asetat (Pb(CH3COOH)2) dimasukkan kedalam gelas ukur kemudian tambhakan 5ml H2SO4 0,1 M, kedalam gelas ukur yang lain. Setelah itu masing-masing larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Diambil kertas saring dan ditimbang dengan neraca analitis, kemudian dilipat mennjadi ¼ bagian lingkaran.
Kertas saring yang sudah dilipat dimasukkan kedalam corong dan dibasahi dengan sedikit akuades hingga melekat pada dinding gelasnya.
Corong yang bekertas saring itu kemudian dipasang diatas erlenmeyer untuk menampung filtrat atau cairan cucian.
Larutan yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang sudah berkertas saring tadi, lakukan sampai semua endapan mengendap dikertas saring. Jika di tabung reaksi masih ada endapan, tuangkan air yang sudah tersaring kedalam tabung reaksi secara berulang-ulang sampai endapannya benar-benar bersih.

Hasil Pengamatan :
Kertas saring kering(massa) = 0,4 gram
Massa kertas saring + endapan yang sudah dikeringkan = 0,8 gram
Massa endapan yang sudah dikeringkan – massa kertas saring kering = 0,8 gram – 0,4 gram = 0,4 gram(endapan murni)
Menentukan massa endapan menurut perhitungan :
Diketahui : M H2SO4(aq) = 0,1 M
V H2SO4(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
M Pb(CH3COOH)2(aq) = 0,1 M
V Pb(CH3COOH)2(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
Ditanya : Massa PbSO4(s)= …?
Penyelesaian :
Pb(CH3COOH)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) ↔ PbSO4(s) + CH3COOH(aq) + 3H2O(aq)
n H2SO4(aq) = M H2SO4(aq) . V H2SO4(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
n Pb(CH3COOH)2(aq) = M Pb(CH3COOH)2(aq) . V Pb(CH3COOH)2(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
Massa molar PbSO4(s) = Ar Pb + Ar S + 4. Ar O
= 207 + 32 + 4. 16
= 303gram/mol
Mol PbSO4(s) = (koef.PbSO4(s))/(koef.Pb(CH3COOH)2(aq) ) x mol Pb(CH3COOH)2(aq)
Massa PbSO4(s) = mol . massa molar
= 5 x 10-4 mol . 303 gram/mol
= 0,15 gram
Massa endapan yang dihasilkan menurut praktikum yang telah kami hitung adalah 0,4 gram. Sedangkan menurut perhitungan adalah 0,15 gram. Perbedaan hasil perhitungan ini bisa dikarenakan pemanasan dalam oven saat praktikum yang kurang sempurna atau kurang kering. Warna endapan yang dihasilkan pada saat pencampuran Pb Asetat dengan H2SO4(aq) adalah putih kapur.

Titrasi
No. Nama Alat Kegunaan
1 Klem Alat untuk menjepit tabung reaksipada waktu mereaksikan dan untuk menjepit selang
2 Statif Alat untuk meletakkan buret dalam proses filtrasi
3 Buret Dipakai untuk melakukan titrasi
4 Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi dan tempat untuk proses filtrasi

PEMBAHASAN
Perhitungan
Hitunglah massa PbSO4, jika diketahui konsentrasi H2SO4(aq) dan Pb(CH3COO)2(aq) adalah 0,1 M. Serta masing-masing memiliki volume 5 ml!
Jawab :
Pb(CH3COO)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) ↔ PbSO4(aq) + 2CH3COOH(aq) + 3H2O(aq)
Diketahui : M H2SO4(aq) = 0,1 M
H2SO4(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
M Pb(CH3COOH)2(aq) = 0,1 M\
V Pb(CH3COOH)2(aq) = 5ml = 5 x 10-3 L
Ditanya : Massa PbSO4(s)= …?
Penyelesaian :
Pb(CH3COOH)2(aq).3H2O(aq) + H2SO4(aq) ↔ PbSO4(s) + CH3COOH(aq) + 3H2O(aq)
n H2SO4(aq) = M H2SO4(aq) . V H2SO4(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
n Pb(CH3COOH)2(aq) = M Pb(CH3COOH)2(aq) . V Pb(CH3COOH)2(aq)
= 0,1 M . 5 x 10-3 L
= 5 x 10-4 mol
Massa molar PbSO4(s) = Ar Pb + Ar S + 4. Ar O
= 207 + 32 + 4. 16
= 303gram/mol
Mol PbSO4(s) = (koef.PbSO4(s))/(koef.Pb(CH3COOH)2(aq) ) x mol Pb(CH3COOH)2(aq)
Massa PbSO4(s) = mol . massa molar
= 5 x 10-4 mol . 303 gram/mol
= 0,15 gram
Jadi, massa endapan PbSO4(aq)¬ secara perhitungan adalah 0,15 gram

Pembahasan
No. Gambar Nama Alat Fungsi/ kegunaan
1

Gelas Kimia Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Menampung zat kimia, memanaskan cairan, menguapkan pelarut untuk memekatkan.
2

Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair

3

Erlenmeyer Dipakai untuk tempat dari zat-zat yang dititrasi. Selain itu juga sebagai tempat untuk proses filtrasi. Serta untuk memanaskan larutan.
4

Kaca Arloji
Untuk menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan

5

Tabung Reaksi Sebagai tempat untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit dan untuk tempat larutan sementara
6

Pipet Tetes Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit dan untuk memindahkan cairan/larutan dalamsatuan tetes
7

Spatula

Untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat-zat kimia ketika melakukan reaksi-reaksi kimia
8

Labu Ukur atau Labu Alas Bulat Untuk tempat pemisahan zat dan tempat reaksi tertentu. Menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan.
9

Corong Untuk memisahkan cairan pada zat cair pada proses kromotografi. Berfungsi untuk membantu ketika memasukkan cairan kedalam suatu tempat yang sempit mulutnya seperti botol, labu ukur, buret, dan lainnya.
10

Botol Reagen Wadah untuk menyimpan zat-zat bahan kimia.
11

Pipet Gondok

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dengan tepat.
12 Pipet Mohr Untuk mengukur volume larutan lebih cepat daripada
13

Bola Hisap Alat yang digunakan untuk menghisap larutan dari botol tempat larutan melalui atau dengan pipet volumerik.
14

Kaki Tiga Sebagai tungku pada saat pemanasan. Dimana diatasnya terletak bahan yang dipanaskan diantara ketiga kakinya tempat api untuk pemanasan.
15 Kasa Untuk alas / pelapis tungku sewaktu proses pemanasan (alat perata panas)
16 Spiritus Untuk memanaskan cairan yang ada didalam gelas, sebagai bahan bakar/sumber panas untuk pemanasan zat atau larutan.
17 Pinggan Porselin (Evaporating Dish) Untuk menguapkan larutan sehingga lebih pekat atau menjadi kering dan mengkristalkan zat dan untuk menyublimkan zat
18 Cawan Porselin (Cucible) Untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi, mengabukan kertas saring, menguraikan endapan dalam gravismetri sehingga menjadi bentuk yang stabil.
19 Penanggas Air atau Alat Penangas Dipergunakan sebagai pemanas zat dengan menggunakan uap air.
20 Stir Sebagai alat pengaduk pada saat menggunakan penangas, stir akan mengaduk secara otomatis saat tombol maxing diputar karena adanya gaya magnet yang bekerja.
21 Kertas Saring Untuk menyaring suatu larutan/ zat yang akan dimasukan kesuatu wadah.
22 Rak Tabung Sebagai tempat penyimpanan tabung reaksi
23 Botol Semprot Berfungsi untuk membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sisa endapan, mengeluarkan air/cairan dalam jumlah terbatas, tempat penyimpanan air.
24 Keranjang Berfungsi untuk menyimpan alat-alat praktikum.
25 Statif dan Klem Untuk menjepit buret saat melakukan tirtasi dan klem sebagai penyangga statif.
26 Segitiga Porselin Digunakan sebagai alat penampang wadah bahan-bahan seperti cawan porselin yang akan dipanaskan diatas kaki tiga.
27 Gegep (Penjepit) Digunakan sebagai pembantu pengambilan alat-alat yang tidak boleh diambil dengan tangan.
28 Buret Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, saat melakukan titrasi.
29 Neraca Digital Untuk menimbang larutan atau zat, alat-alat gelas seperti gelas kimia, kertas saring, dan lain-lain.
30 Gegep Besi Untuk membantu mengambil alat gelas yang tidak boleh diambil secara langsug dengan tangan.
31 Sikat Tabung Untuk membersihkan bagian dalam alat-alat gelas yang tidak bisa dibersihkan dengan tangan
32 Eksikator Digunakan untuk menyimpan zat-zat supaya tetap kering atau untuk mengeringkan zat
Dari pengenalan alat-alat laboratorium dapat diketahui fingsi kegunaannya dari setiap alat-alat yang ada di laboratorium. Alat-alat yang ada antara lain gelas kimia, gelas ukur, erlenmenyer, kaca arloji, tabung reaksi, pipet tetes, pipet gondok, pipet mohr, bola hisap, kaki tiga, kasa, spiritus, labu ukur, corong, spatula, botol reagen, pipet mohr, penangas air, stir, kertas saring, rak tabung, botol smeprot, keranjang, statif, klem, segitiga porselin, gegep, buret, neraca digital, dan eksikator.
Dari alat-alat diatas ada yang termasuk kedalam pengenalan alat gelas, pembakaran, dan penyaringan, serta titrasi. Dalam pengenalan alat gelas ada beberapa alatnya, yaitu seperti gelas wadah yang mana warnanya gelap dan untuk zat yang tidak tahan cahaya, oksidasi, dan lain-lain. Kemudian ada alat-alat untuk mereaksikan zat seperti tabung reaksi, gelas piala, dan erlenmeyer. Dimana fungsinya untuk mereaksikan zat atau pelarut sesuai dengan praktikum yang akan kita laksanakan. Selanjutnya alat-alat pengukur volume, dimana terdiri dari gelas ukur, labu ukur, pipet ukur, dan buret. Semua itu digunakan untuk mengukur volume zat tertentu. Pada pipet ukur dibagi menjadi pipet gondok dan pipet mohr. Dalam menggunakan pipet ini menggunakan bola hisap untuk bisa mengambil zat atau larutan tersebut.
Buret terbuat dari gelas berskala dan mempunyai kran. Berfungsi untuk melakukan tirtasi. Zatb yang digunakan untuk menitrasi di tempatkan dalam buret, kemudian dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume yang dipakai bisa dilihat pada skala buret.
Kemudian alat lain, yaitu seperti pengaduk atau spatula, gelas arloji, corong, botol semprot, dan eksikator. Corong biasanya terbuat dari gelas dan digunakan untuk memasukan cairan kedalam suatu tempat yang sempit seperti botol. Cara menggunakan corong adalah dengan memasukan corong kedalam wadah tadi yang mulutnya sempit sehingga larutan susah masuk. Kemudian, corong diangkat sedikit atau diganjal sedikit. Sehingga ada jarak antara dinding corong dengan dinding wadah. Dengan demikian udara dapat keluar dan cairan yang tadi ingin kita saring dapat mengalir dengan cepat. Eksikator digunakan untuk menyimpan zat-zat supaya tetap kering atau untuk mengeringkan zat. Dalam menggunakan eksikator, janganlah memasukkanbenda yang terlalu panas karena dapat menyebabkanudara didalamnya berkembang dan dapat mengangkat tutup eksikator, juga suhu benda tersebut akan lamban sekali turunnya, sehingga tidak bisa cepat ditimbang.
Pembakaran termasuk kedalam alat-alat pemanasan. Dimana alat-alat yang digunakan dalam pemanasan antara lain pembakar gas, kaki tiga, segitiga porselin, kasa, gegep, penagas air, alat-alat porselin seperti cawan dan pingan.
Pembakar gas atau gas burner bisa kita atur supaya mendapatkan panas yang sesuai dengan kebutuhan praktikum kita. Dimana, jika kita menginginkanapi berwarna kuning, kita bisa mengatur gas menjadi banyak dan sedikit udara. Namun, api berwarna kuning ini tidak bisa dipergunakan karena kurangpanas dan mengotori alat-alat yang dipanaskan.
Penangas air atau hot plate dimana ada tombol heating, yaitu untuk mengatur suhu dan mixing untuk mengaduk larutan. Penangas air ini bisa kita gunakan dengan menghubungkannya kelistrik. Dalam menggunakan penangas air ini untuk mengaduk suatu larutan kita tidak perlu lagi mengaduk dengan spatula tapi kita bisa menggunakan stir, yaitu alat yang bisa mengaduk secara otomatis ketika penangas dihidupkan dan kita atur mixingnya. Stir ini adalah alat yang didalamnya berisikan magnet.
Penyaringan adalah proses pemisahan suatu campuran larutan yang akan menghasilkan endapan. Dimana endapan adalah sisa larutan yang ada di kertas saring dan filtratnya adalah larutan yang jatuh lewat kertas saring. Dalam penyaringan hasil endapan tersebut bisa kita hitung atau kita timbang setelah melalui beberapa tahap. Dimana, setelah kita melakukan penyaringan, kertas saring yang ada endapan kita keringkan dalam oven. Setelah itu, baru kita timbang di neraca digital. Serta cara untuk menghitung berapa massa endapan tersebut bisa kita cari dengan cara kertas saring kita timbang terlebih dahulu. Kemudian kertas saring bersama endapan yang sudah kering kita timbang. Kemudian kertas saring yang bersama endapan tersebut kita kurangkan dengan massa kertas saring. Dalam percobaan kali ini, menggunakan Pb Astat 5 ml dengan konsentrasi 0,1 M dengan rumus kimia Pb(CH3COO)2(aq) dicampurkan dengan H2SO4(aq) atau namanya asam sulfat dengan volume dan konsentrasi yang sama. Dimana, pencampuran antara Pb(CH3COO)2(aq) + H2SO4(aq) menghasilkan PbSO4(aq). Dimana persamaan reaksinya :
Pb(CH3COO)2(aq). 3H2O + H2SO4(aq) ↔ PbSO4(aq) + 2CH3COOH(aq) + 3H2O(aq)
Warna endapan yang dihasilkan antara Pb(CH3COO)2(aq) dengan H2SO4(aq) adalah warna putih kapur. Dalam penyaringan biasanya hasil yang kita dapatkan akan berbeda dnegan hasil yang kita hitung dengan perhitungan. Itu bisa disebabkan dalam hal pemanasan endapan dalam oven saat praktikum kurang sempurna atau kurang kering. Dalam penyaringan, kertas saring yang digunakan adalah lingkaran, kemudian dilipat menjadi ¼ bagian. Kemudian, dipasangkan ke corong dan diberi aquades sedikit supaya kertas saringnya melekat.
Titrasi adalah salah satu cara untuk melaksanakan dalam analisis kuantitatif. Titrasi dilakukan dengan membuka kran buret pelan-pelan. Titran akan masuk kedalam erlenmeyer yang digoyangkan pelan-pelan. Titik akhir titrasi terjadi pada saat perubahan warna. Perubahan warna dapat dilihat dengan indikator. Dalam melakukan titrasi, ada alat yang digunakan, yaitu buret. Dimana buret digunakan untuk menghantarkan volume yang diketahui. Dalam percobaan buret kita bisa melihat bagian miniskusnya, yaitu cekungan dalam buret.
Dalam menggunakan alat-alat gelas kimia yang ada didalam laboratorium ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu mengerikan alat-alat harus diletakan terbalik. Menimbang suatu zat atau larutan harus diruangan tertutup. Dalam menimbang tidak boleh dalam keadaan panas. Serta harus selalu menjaga kebersihan timbangan. Untuk membersihkan alat-alat gelas volumetrik harus dibersihkan dengan deterjen dan disimpan dengan posisi terbalik.
Dalam praktikum kita harus berhati-hati menggunakan alat dan bahan yang ada, karena dapat berakibat fatal. Misalnya saja bahan-bahan kimia seperti pelarut yang bisa menyebabkan kulit terbakar dan gatal. Sehingga perlu berhati-hati dalam melakukan praktikum didalam laboratorium.

Jawaban Pertanyaan
Sebutkan macam-macam alat pengukur volume yang saudara ketahui. Jelaskan juga nama alat yang digunakan untuk mengatur secara teliti dan secara kasar!
Jawab :
Macam-macam alat pengukur volume:
Gelas ukur
Labu ukur
Pipet gondok
Pipet mohr
Gelas kimia
Buret
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur secara teliti adalah pipet gondok, pipet mohr, dan buret.sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur secara kasar adalah gelas ukur, gelas kimia, dan labu ukur.

Sebutkan fungsi alat-alat dibawah ini:
Eksikator
Lemari asam
Oven
Jawab :
Eksikator
Digunakan sebagai tempat menyimpan sampel yang harus bebas air/ menyimpan alat-alat supaya tetap kering. Mengeringkan zat padatan, tetapi eksikator tidak diisi dengan bahan pengering.
Lemari Asam
Digunakan sebagai tempat melakukan reaksi kimia yang menghasilkan gas/uap/kabut dan sebagainya tempat untuk menguapkan larutan yang mengandung asam dan berbahaya bagi pernapasan juga sebagai tempat penyimpanan larutan asam pekat.
Oven
Digunakan untuk memanaskan dan mengeringkan bahan dan alat laboratorium. Juga untuk mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas.

Bahan-bahan apa saja yang tidak boleh dipipet dengan mulut? Jelaskan!
Jawab :
Bahan-bahan yang tidakboleh dipipet dnegan mulut :
H2SO4 karena mempunyai tingkat keasaman yang kuat dan snagat berbahaya karenadapat merusak paru-paru
HCl karena mempunyai tingkat keasaman kuat dan uapnya bisa merusak paru-paru
HNO3 sangat beracun dan uapnya bisa menyebabkan kematian
NH4OH senyawa yang berbahaya dapat menyebabkan sesak napas dan pembengkakan saluran pernapasan.
Air raksa (uap Hg) mengandung merkuri yang sangat berbahaya
HCN garamnya zat yang beracun
Pelarut seperti CS2, C6H6, CHCl3, CCL4 merupakan zat yang dapat menghasilkan uap yang beracun

Apakah perbedaan botol berwarna dan tidaak berwarna dalam hal penggunaannya?
Jawab :
Perbedaan botol berwarna dan tidaak berwarna dalam hal penggunaannya:
Botol berwarna gelap unutk zat yang tidak tahan cahaya, oksidasi, dan lainnya
Botol tidak berwarna digunakan untuk menyimpan zat kimia biasa dan tahan cahaya.

Endapan Yang terbentuk antara PbAsetat dengan H2SO4 ? tuliskan reaksinya!
Jawab :
Endapan yang terbentuk adalah PbSO4 berwarna putih kapur.
Persamaan reaksinya :
Pb(CH3COO)2(aq). 3H2O + H2SO4(aq) ↔ PbSO4(aq) + 2CH3COOH(aq) + 3H2O(aq)

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dengan pengenalan alat-alat laboratorium yang ada di laboratorium, kita mengetahui bermacam-macam jenis alat baik yang alat-alat gelas, untuk pemanasan, untuk titrasi, dan pembakaran. Dengan ini kita mengetahui apa saja fungsi dan digunakan dalam praktikum apa saja alat-alat itu.
Dari percobaan penyaringan antara PbAsetat dengan H2SO4(aq) menghasilkan PbSO4(aq) yang berwarna putih kapur. Serta massa yang dihasilkan melalui praktikum ada perbedaan dengan cara perhitungan. Itu dikarenakan pada saat praktikum dalam oven kurang sempurna dalam hal pemanasan.

Saran
Menjaga kebersihan alat-alat laboratorium dan laboratoriumnya
Berhati-hati ketika menggunakan alat dan bahan yang ada dalam laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia.1985. Kimia Dasar (Modul 1-5). Jakarta: UT.
Day, R. A. Jr and A. L. Underwood. 1998. Kimia Analisa Kuantitatif, Edisi Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Jakarta : Erlangga.
GoldBery, David. E. 2002. Kimia Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga
Khoper, S. M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Ranawidjaya, Jahja. 1980. Ilmu Kimia. Jakarta : PT Sumber Bahagia.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 2005. Kimia Dasar. Yogyakarta : GMUP.

LAMPIRAN
Laporan Sementara

2 comments on “PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

  • Tinggalkan komentar